Sabtu, 02 Juli 2011

Maaf, Anda Ditolak!


Pernah menjadi objek dari pernyataan di atas? “Maaf, Anda Ditolak!” atau dengan kalimat yang tidak lebih frontal semisal “Mohon Maaf, Kami Tidak Bisa Menerima Anda karena Begini dan Begitu.” Atau dengan kalimat yang lebih halus seperti “Mohon Maaf, Sepertinya Anda Harus Berusaha Lebih Keras dan Mempersiapkan Segalanya dengan Lebih Baik Lagi.”

Ooo, sedikit mengecewakan memang. Apalagi jika kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, namun ternyata kenyataan berbanding terbalik dengan harapan yang sudah menjadi cita-cita besar.
Tak apa, mungkin apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya kita butuhkan. Toh, Allah telah berfirman dalam surat cintaNya, “…boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216). Begitulah, Allah memang mengetahui, sedang kita tidak mengetahui karena kita hanya manusia yang lemah. Yakinlah bahwa Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik untuk kita. 


Ada sedikit cerita, pada hari kamis 30 Juni 2011 yang lalu, berkas-berkas persyaratan saya untuk mendaftar menjadi peserta tes masuk di suatu lembaga pendidikan yang mengkhususkkan pada ilmu pengetahuan Islam dan bahasa Arab di Jakarta Selatan ditolak dengan alasan bahwa saya sudah kuliah semester 6 di universitas lain dan para dosen di sana tidak ingin menerima mahasiswa yang sudah kuliah dengan pertimbangan mereka bahwa saya nantinya tidak akan bisa membagi waktu untuk kuliah di 2 tempat. Padahal, saya tidak mendapati adanya persyaratan tersebut dan saya telah mempertimbangkan matang-matang serta telah menyusun strategi bagaimana nanti ketika saya diterima di lembaga pendidikan itu. Toh,tahun ini adalah tahun terakhir saya kuliah di UI dan sangat memungkinkan untuk kuliah di sore hari saja karena di lembaga tersebut kuliahnya hanya di pagi hingga siang hari. Apalagi jarak antara Depok dengan Jakarta Selatan tidaklah jauh. Sekali lagi, kita hanya manusia yang merencanakan. Sementara Allahlah yang memiliki hak untuk menjadikannya itu sesuai keinginan kita atau tidak.

Jujur, pada awalnya saya merasa sedih karena saya sudah mempersiapkan segalanya dengan baik. Meski waktu pendaftaran sudah melewati batas, saya tetap mencoba datang ke lembaga pendidikan tersebut dengan harapan bahwa saya masih bisa memberikan semua berkas-berkas persyaratan untuk tes ujian masuk di sana. Dan ketika saya datang ke sana dengan ditemani seorang adik tingkat, saya masih boleh untuk mengisi formulir pendaftaran. Saya bersyukur waktu itu dengan mengucapkan hamdalah berkali-kali. Namun, ketika saya berhadapan dengan 2 orang dosen (wanita) di salah satu ruang kelas untuk menyerahkan langsung semua berkas-berkas yang ditaruh di dalam map berwarna pink, hal lain terjadi. Setelah dosen tersebut mengecek semua berkas-berkas saya dan menanya-nanyai saya macam-macam, kemudian dengan tidak disangka-sangka kalimat ini muncul dengan tanpa senyum sedikitpun “Maaf, Anda Ditolak! Kami Tidak Bisa Menerima Berkas-Berkas Anda” dan dosen tersebut mengembalikan map berwarna pink beserta isinya kepada saya yang mematung di hadapannya. Shock!

Saya tersenyum meski hati saya merasakan hal yang berbeda. Mencoba melobi untuk tetap bisa mengikuti tes masuk, namun gagal. Oke baiklah saya keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan lain.
Merasa kecewa? Hmmm…sedikit, namun perasaan tersebut saat ini sudah hilang ditelan rasa optimistis saya untuk menjemput rizki Allah yang lain. Yang lebih indah tentunya, in-sya Allah. Karena saya yakin, Allah sudah menyiapkan takdir lain untuk saya yang baru bisa saya ketahui nanti. Saya meyakini hal itu.
Tentunya ada berbagai hikmah dari semua ini. Tidak sekarang mungkin saya bisa menemukan hikmah-hikmah tersebut, tetapi nanti. Entah kapan, hanya Allah yang tahu. Yang terpenting adalah tetap bersabar dengan usaha terbaik untuk merealisasikan cita.